HIJAUKU

Kamis, 22 Oktober 2009

Selasa, 20 Oktober 2009

Terbias

bergulir membulir merambat menjalar pelan
mengekang merantai membunuh perlahan
layangkan kain hijau dan putihnya kafan
penutup tubuh dan lamabng tulang-belulang
serak-berserak putih menghitam ter'uraikan tanah
menghilang
kemudian...

Senin, 19 Oktober 2009

Perdu

Angin menghembus...
menelisik dedaun
memeluk pepohonan

jejatuh dedaun perdu menguning di'sepuh mentari
terbang dedaun perdu
jatuh diatas bebatuan di'bibir danau
..
Angin menghembus
dedaun perdu di'atas batu
terjatuh ke'air
..
dedaun perdu
..

Senja memerah malu
mentari mencium waktu
munculkan bulan
dan
bias-bias merias bergantian
hingga merambat
tertahan bebatang pohon
dan
dedaun perdu
..
dedaun perdu
jejatuh telungkup
sujud
panjatkan batang pantul kerlip bintang putih biru
bias jingga ..
..
memerah di'kening mu

Daun

menguning layu memadu
terhempas terbang jatuh ke'tanah
tunduk pasrah ter'uraikan, menjadi tanah
..
sudah.
ah..
hilang
..

anak hati menabur jejala sepi

gemulai tari lengkingan hati
meronta menjerit memikul sepi
mewangi nestapa merindu cikalku
bergeming luruh luluh melepuh
gatal berperih
..
rangkai duri menabur jalan
memucuk bunga matahari
menyengat hati
leleh-leleh hidup
berpadu kalbu yang rindu
melebur menjadi satu
..
malam ini kunikahi sepi
dengan mas kawin remukan hati
rombengan sajadah
robekan peci
recehan uang logam
cincin ilalang dan tetesan tangis kerinduan
..

Ratu hujan

Ratu hujan

Dia bersembunyi dibilik kaca cermin berdiri
berpantul cemas resah menjegal langkah
terpaku rindu
rindu...
rindu...
rindu...
rindu...
rindu...
meretak rindu terpecah cerminku
engkau merindu mengapa resah merajaiku
sejumput rasa ku'ambil darimu
tak'kuat genggam rasamu
jatuh aku terjungkal-pingkal
serak-berserak tawa menertawaiku
...
kilat terpingkal menyambarku
hujan menertawaiku
.
Aku gosong

Minggu, 18 Oktober 2009

kukusan embun

menyembul keluar
menguap lembab
berbulir jutaan
merangkul bayang
mengepak sinar
menyambut hidup